Rabu, 29 Januari 2014

Sejarah Kelurahan Ciporang Kabupaten Kuningan




SEJARAH KELURAHAN CIPORANG

Sejarah Ciporang berasal dari dua kata yaitu Ci atau cai dalam bahasa Sunda berarti air dan kata porang. Di Kabupaten Kuningan ada dua desa yang bernama Ciporang, satu lagi berada di Kecamatan Maleber karena berada di sebelah timur, maka untuk membedakannya di sebutCiporang Wetan. []Pemerintahan Ciporang adalah salah satu kelurahan di kecamatan Kuningan, jadi wilayah ini dikepalai oleh seorang lurah. Sebagai aparatur negara lurah dibantu oleh kepala dusun, aparatur kelurahan dan hansip. Satu dusun atau kampung biasanya merupakan satu RW (Rukun Warga) yang membawahi beberapa RT (Rukun tetangga). RW dipimpin oleh Ketua RW dan RT dipimpin oleh Ketua RT. []Geografis Wilayah kelurahan Ciporang berupa dataran rata yang sedikit berkontur. Letaknya yang strategis membuat kelurahan Ciporang dijadikan pengembangan pemukiman penduduk Kuningan dengan adanya Perumnas Ciporang. Keadaan iklim kelurahan Ciporang dipengaruhi oleh iklim tropis dan angin muson, dengan temperatur bulanan berkisar antara 18° C - 32° C serta curah hujan berkisar antara 2.000 mm - 2.500 mm per tahun. Pergantian musim terjadi antara bulan November - Mei adalah musim hujan dan antara bulan Juni - Oktober adalah musim kemarau. []Perbatasan Utara Desa Kedungarum Selatan Kelurahan Windusengkahan Barat Kelurahan Cijoho Timur Desa Ancaran []Ekonomi Orang-orang kelurahan Ciporang dikenal sebagai pebisinis ulung, karena masih termasuk wilayah kota di pinggir jalan banyak berdiri ruko-ruko, salon, warnet dan toserba serta jenis usaha lainnya. Rumah Sakit Wijaya Kusumah dan Perumnas yang masih terletak di kelurahan Ciporang memberi andil cukup besar terhadap perkembangan wilayah ini. []Pertanian Seperti daerah lainnya di Kuningan kebanyakan pertanian yang berkembang adalah tanaman padi dan palawija. []Perkebunan Hasil perkebunan yang biasanya dibudidayakan kebanyakan dari jenis buah-buahan seperti: pisang, mangga, rambutan dan juga melinjo. []Demografi Penduduk kelurahan Ciporang berjumlah 6483 orang, terdiri dari: * 3215 orang laki-laki * 3268 orang perempuan Penduduk Ciporang cukup majemuk karena terdapat perumahan (Perumnas) yang ditempati oleh penduduk yang berasal dari luar kota dan berbagai wilayah di Kuningan. 95% beragama Islam dan lainnya beragama Kristen. Dominasi pekerjaan penduduk Kelurahan Ciporang cukup bervariasi dari mualai PNS, wiraswasta, Karyawan, TNI, Polisi, pedagang, petani dan sebagainya. []Pendidikan Sekolah dasar yanga ada di kelurahan Ciporang antara lain: * SDN Ciporang I (terletak di Jl. RE . Martadinata ) * SDN Ciporang II (terletak di Blk. Kantor BAPPEDA ) * SDN Ciporang III (terletak di Jl. Mawar Raya ) []Kesenian Jenis kesenian yang berkembang di kelurahan Ciporang yaitu Longser Sandiwara Sunda []Akses Transportasi Untuk mencapai kelurahan Ciporang dari pusat kota Kuningan tidaklah sulit. Jaraknya dari kota Kuningan kurang lebih 4 km. kelurahan Ciporang dilewati kendaraan dari arah kota Kuningan ke daerah timur seperti Luragung , Lebakwangi, Cidahu, Cibingbin danCiawigebang. Ada dua angkutan umum yang melewati jalan raya kelurahan Ciporang yaitu: * angkot 06 jurusan Pasar baru-Kertawangunan * angkot 10 jurusan Pramuka-KertawangunanHucap Kuningan dan Ketempling Hucap makanan khas kab.kuningan yang terbuat dari ; 1. kupat 2. tahu goreng 3. bumbu kacang 4. goreng bawang harga satu porsi kurang lebih Rp.5000,- biasanya suka di temanin ketempling atau gemlong Ketempling…Kedempling, Itulah Nama lain dari makanan yang terbuat dari tepung singkong ini atau orang kuningan mah nyebutna Gemblong. Untuk gemblong bulat tipi itu bayak diproduksi oleh home industry di Desa Citangtu, Desa Kramatmulya, Desa Cigadung, Kelurahan Purwawinangun, dan Kelurahan Ciporang. Sedangkan untuk jenis Gemblong dengan bentuk bulat gembung kebanyakan di produksi di Kecamatan Ciawi, sehingga lebih sering disebut Gemblong Ciawi. Apalagi kalau lagi lebaran banyak Orang-orang yang mencari makanan ini untuk dijadikan sebagai oleh-oleh khas Kuningan. harga per bungkusnya Rp.10.000.,-

SEJARAH

Ciporang berasal dari dua kata yaitu Ci atau cai dalam bahasa Sunda berarti air dan kata porang. Di Kabupaten Kuningan ada dua desa yang bernama Ciporang, satu lagi berada di Kecamatan Maleberkarena berada di sebelah timur, maka untuk membedakannya di sebut Ciporang Wetan.

PEMERINTAHAN

Ciporang adalah salah satu kelurahan di kecamatan Kuningan, jadi wilayah ini dikepalai oleh seorang lurah. Sebagai aparatur negara lurah dibantu oleh kepala dusun, aparatur kelurahan dan hansip. Satu dusun atau kampung biasanya merupakan satu RW (Rukun Warga) yang membawahi beberapa RT (Rukun tetangga). RW dipimpin oleh Ketua RW dan RT dipimpin oleh Ketua RT.

GEOGRAFIS

Wilayah kelurahan Ciporang berupa dataran rata yang sedikit berkontur. Letaknya yang strategis membuat kelurahan Ciporang dijadikan pengembangan pemukiman penduduk Kuningan dengan adanya Perumnas Ciporang. Keadaan iklim kelurahan Ciporang dipengaruhi oleh iklim tropis dan angin muson, dengan temperatur bulanan berkisar antara 18° C - 32° C serta curah hujan berkisar antara 2.000 mm - 2.500 mm per tahun. Pergantian musim terjadi antara bulan November - Mei adalah musim hujan dan antara bulan Juni - Oktober adalah musim kemarau.

Perbatasan

EKONOMI

Orang-orang kelurahan Ciporang dikenal sebagai pebisinis ulung, karena masih termasuk wilayah kota di pinggir jalan banyak berdiri ruko-ruko, salon, warnet dan toserba serta jenis usaha lainnya. Rumah Sakit Wijaya Kusumah dan Perumnas yang masih terletak di kelurahan Ciporang memberi andil cukup besar terhadap perkembangan wilayah ini.

Pertanian

Seperti daerah lainnya di Kuningan kebanyakan pertanian yang berkembang adalah tanaman padi dan palawija.

Perkebunan

Hasil perkebunan yang biasanya dibudidayakan kebanyakan dari jenis buah-buahan seperti: pisang, mangga, rambutan dan juga melinjo.
DEMOGRAFI
Penduduk kelurahan Ciporang berjumlah 6483 orang, terdiri dari:

·                     3215 orang laki-laki
·                     3268 orang perempuan
Penduduk Ciporang cukup majemuk karena terdapat perumahan (Perumnas) yang ditempati oleh penduduk yang berasal dari luar kota dan berbagai wilayah di Kuningan. 95% beragama Islam dan lainnya beragama Kristen. Dominasi pekerjaan penduduk Kelurahan Ciporang cukup bervariasi dari mualai PNS, wiraswasta, Karyawan, TNI, Polisi, pedagang, petani dan sebagainya.

PENDIDIKAN

Sekolah dasar yanga ada di kelurahan Ciporang antara lain:
·                     SDN Ciporang I (terletak di Jl. RE . Martadinata )
·                     SDN Ciporang II (terletak di Blk. Kantor BAPPEDA )
·                     SDN Ciporang III (terletak di Jl. Mawar Raya )

KESENIAN

Jenis kesenian yang berkembang di kelurahan Ciporang yaitu Longser Sandiwara Sunda

AKSES TRANSPORTASI

Untuk mencapai kelurahan Ciporang dari pusat kota Kuningan tidaklah sulit. Jaraknya dari kota Kuningan kurang lebih 4 km. kelurahan Ciporang dilewati kendaraan dari arah kota Kuningan ke daerah timur seperti Luragung , Lebakwangi, Cidahu, Cibingbin dan Ciawigebang. Ada dua angkutan umum yang melewati jalan raya kelurahan Ciporang yaitu:
·                     angkot 06 jurusan Pasar baru-Kertawangunan
·                     angkot 10 jurusan Pramuka-Kertawangunan
·                     angkot 07 jurusan cirendang-Lengkong

Masjid Perumnas Ciporang Termegah Ditingkat Perumahan bernama mesjid Al-Furqon